Senin, 17 November 2008

Ciwidey

Hari minggu kemaren tujuh bulanan dirumah nenek diCililin (mau nambah lagi nih, anggota the Prasetyos). Khansa nagih lagi metik strawberry. Wah, jadi kebiasaan nih, tiap kali ke rumah nenek minta ke kebun strawberry. Oke deh, kali ini maen aja ke Ciwidey. Disana strawberry nya bagus2 dan rasanya manis.
Saya baru tahu daerah Ciwidey saat tinggal diBandung setelah tinggal diBandung kira2 7bulan. Ngga tahu kalau ada juga lokasi yang bagus disana, karena jalan ke arah sana dari Bandung mesti lewat daerah Kopo, yang bagi saya begitu ruwet dan bukan daerah yang menarik. Ternyata ada juga tempat yang bagus. Kalau dari Bandung, arahnya lewat Kopo Sayati, ke arah Soreang. Atau dari Cimahi ada juga jalan lain ke arah Soreang. Nah Ciwidey itu dari Soreang naik lagi ke arah gunung patuha.
Jalan ke arah Ciwidey sendiri setelah lewat kecamatan Soreang lumayan mulus dan ngga terlalu ramai, meski jalannya sempit. Wah, kalau riding ke arah sini asyik banget lho.

Selain kebun strawberry, di Ciwidey banyak lokasi wisata yang lumayan menarik. Kawah putih, Air panas Cimanggu, tempat camping juga ada, dan setelah melewati perkebunan teh dilokasi paling ujung terdapat danau situ patenggang.
Sebelum ke kebun strawberry kita jalan naik dulu, sambil nunggu anak2 bangun. Diputuskan untuk mampir dulu ke kawah putih. Dari jalan besar kita masuk sejauh 5 km dengan jalan aspal yang sempit, hanya cukup untuk satu mobil. Kalau berpapasan mesti ngalah salah satu. Bagi yang naek angkutan umum, disediakan juga angkutan masal dari loket masuk sampai lokasi kawah putih.

Kawah putih ditemukan oleh Dr. Franz Wihelm Junghuhn. Ingat nama ini? Tepat sekali, yang nemuin kina. Pantesan kena malaria, maennya ke tempat2 terpencil. Penduduk sekitar menyebut tempat ini 'tempat dimana arwah para leluhur bersemayam, yg tidak seorangpun berada disana tanpa meregang nyawa, yang burung pun enggan terbang diatasnya'. Lha, orang ini malah ke sini. Kebayang kan, jaman Belanda dulu jalan ke sini seperti apa?

Dikawah putih sendiri jaman Belanda dulu dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining Kawah Putih. Mungkin artinya kira2 Pabrik Belerang Kawah Putih. Pada saat pendudukan saudara tua, pabrik ini dilanjutkan lagi dengan nama Kawah Putih Kenzanka Yokoya Ciwidey. Saat ini masih tersisa gua yang dipergunakan untuk membawa belerang ke arah Bandung, tapi sudah ditutup demi keselamatan.



Anak2 sih seneng banget, bisa maen lempar2an batu ke air kawah. Setelah bosen lempar2an batu ke air, Khansa masih ingat aja, 'Yah, metik strawberry nya dimana?'
oke deh,jalan lagi yuk...lagian disini sudah kedinginan nih..bbrrr...

Kalau mau metik strawberry, dari kawah putih turun aja kearah pulang. Disepanjang jalan banyak perkebunan strawberry yang bisa kita petik sendiri. Sambil metik, bisa nyicipin strwaberry, hmm..enak....

Disini strawberry nya bagus2. Besar2 dan rasanya manis. Hitungannya per kilo. Saat masuk kebun kita dibekali keranjang kecil. Setelah selesai baru ditimbang dan dihitung dengan harga 30.000 ribu per kilo. Sambil metik bisa juga sambil ngicipin. Jadi yang ditimbang 1 kilo, yang dicicipin 2 kilo. Hi..hi..curang...

Sebelum ke Ciwidey, hari Sabtunya sempat jalan ke Gunung Halu (daerah mana lagi nih?). Disana juga ada Pabrik Teh peninggalan Belanda. Saya jadi mikir, Belanda dulu ke sini benar2 memanfaatkan kekayaan alam kita secara maksimal, untuk mbangun negaranya di Eropa sana. Coba perhatikan deh, sebagian besar perkebunan di Indonesia, bahkan didaerah terpencil sekalipun, siapa yang pertama kali mbangun. Pasti peninggalan Belanda.
Sementara kita setelah merdeka malah terbawa arus industrialisasi, sampai sekarang, yang ngga jelas sebenarnya mau ke mana arahnya. Didesa saya, sawah2 sudah mulai dikonversi menjadi pabrik. Katanya mau swasembada beras, lha kok sawahnya dikonversi menjadi pabrik. Segera hentikan konversi lahan pertanian.
...lanjut......

Rabu, 12 November 2008

Nashwa sudah 2 tahun


Nashwa sudah dua tahun. Ngga terasa begitu cepat waktu berlalu. Dan sebentar lagi pun Nashwa sudah mesti siap2 masuk sekolah. (Ayo..siap-siap buat bayar sekolah!)
Dengan bertambahnya umur, tambah lucu pula kelakuannya. Ikut2an kakak2nya, kalau semua pergi ngga mau ditinggal. Yang ngga berubah, masih ngempeng.

Karena satu dan lain hal, ultah kali ini ngga dirayain dirumah. Tempat yang kita pilih di Pondok Kemangi. Tempatnya lumayan, bisa lesehan. Masakannya juga enak. Untung masih dapat tempat, secara kita ngga pesen tempat dulu.
Gambar peserta yang ikutan kemaren. Ngga ada balon, ngga ada insiden balon meletus.



Siap-siap....tiup lilinnya...
tiup lilinnya..tiup lilinnya..tiup lilinnya sekarang juga..sekarang ..juga..
Yeah...coklatnya enak banget....
Rayhan mengambil kesempatan, mumpung diijinin makan coklat...

tante any sama budhe endang ngegosip sendiri.
'Kue tartnya kayaknya enak banget ya, kapan dibaginya ya...sudah hampir ngeces nih..' kata budhe endang.
'iya, ikan bakarnya juga enak lho, budhe.. Ntar kapan-kapan makan disini lagi ah' kata tante any.

'Nashwa, kalau sudah gede nanti mau jadi apa?' tanya budhe endang.
'taaa..uuu..'kata nashwa.
Semoga jadi anak salehah ya, nak. Panjang umur, sehat selalu, jadi anak pintar, berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

'tante any suka minum es ya. nanti batuk lho' kata khansa.
'cuma sedikit kok. tante haus nih' kata tante any
'hhmmm....' kata khansa, sambil ngelirik ke ayah-ibu.

'ibu bantuin potong kuenya ya, nak' kata ibu.

Selamat ulang tahun dede Nashwa. Raihlah cita-cita setinggi langit. Ayah dan ibu akan selalu mendukungmu.
Jadilah anak yang selalu berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Jangan pernah cengeng menghadapi tantangan hidup.


...lanjut......

Rabu, 05 November 2008

ocean park

Setelah maen ke cipanas garut, jadi terinspirasi ocean park. Sepertinya asyik banget, dengan permainan yang lebih variatif, dengan tema yang beraneka ragam, tentu anak2 seneng banget kalau maen disana. Saya sudah membayangkan, anak2 maen di cipanas aja seneng banget. Wah, kalau diocean park pasti lebih suka banget....
Dari hasil googling :
Ocean Park Water Adventure berlokasi di kawasan pusat bisnis sekal(CBD) BSD City di atas lahan 40 hektar. Di dalamnya terdapat beragam permainan seperti Carribean River dimana pengunjung akan merasakan sensasi berbaring di atas pelampung sambil menikmati hijaunya dedaunan dan berbagai mahluk laut yang imajinatif.
Permainan lain yang tidak kalah menariknya adalah petualangan di dalam kapal bajak laut yang terdampar. Pada permainan ini kita diajak melihat peralatan bajak laut dan di dalamnya terdapat arena bermain anak-anak di bagi lambung kapal yang dinamakan The Cave.
Ocean Park dibagi dua segmen yang diperuntukkan bagi anak-anak serta remaja/dewasa yang dinamakan dengan Adventure Pool. Pada segmen anak-anak sendiri dibangun tiga kolam untuk anak-anak usia 2-3 tahun, 3-7 tahun, dan 7-12 tahun. Sementara dalam Adventure Pool dibangun Lagoon dengan latar belakang air terjun.
Fasilitas di area remaja/dewasa bahkan dilengkapi dengan kolam ombak yang tinggi gelombangnya bisa mencapai 1,5 meter sehingga kita merasakan sensasi hempasan gelombang yang menyenangkan.
Disamping itu juga disediakan permainan seluncuran yang terbagi menjadi spiral dan lurus (race). Pada akhir permainan ini akan memasuki Lagoon(danau di pinggir laut) dengan fasilitas air terjun.
Kalau dari hasil googling sih...pasti amazing....

Dari pintu masuk anak2 sudah bersemangat sekali. Setelah bayar, Rp. 60.000 se orang (tinggi badan dibawah 80 cm gratis), kalau Senin sampai Jumat sih Rp. 30.000, kita masuk. Selain bayar tiket kita juga wajib ngasih deposit Rp. 20.000 buat jaminan. Sampai tulisan ini dimuat saya masih bingung, buat apa coba depositnya? Meski nantinya juga dikembalikan, tapi ngga penting banget gitu lho!
Selain itu kita juga ngasih deposit lagi, mungkin nanti mau sewa ban, atau mau pake loker. Weleh...dasar kapitalis, dikit-dikit uang, dikit uang... Tapi its oke, yang penting anak2 bisa bersenang-senang.
Tapi ternyata, begitu masuk, anak2 cewek pada hilang semangatnya, ngga antusias lagi. Saya heran, kenapa mereka? Mungkin masih adaptasi, ntar juga semangat, seperti biasanya. Tapi ternyata ngga juga.
Khansa malas-malasan mau nyebur. Bahkan sudah sejam ada disitu juga masih malas nyebur.
Ada apa ini?
Sebagai orang 'dewasa' saya ngga habis pikir, dengan segala fasilitas ini harusnya mereka bisa bahagia, bisa having fun gitu lho. Tapi setiap anak kan punya cara berpikir yang berbeda dengan kita orang dewasa. Inilah yang sering terjadi dan akhirnya menjadi konflik antara orang tua dan anak2, antara dua generasi yang berbeda.
Orang dewasa telah terkontaminasi dengan materi, sehingga menilai segala sesuatunya dengan ukuran materi. Betapa sering kita denger (atau kita lakukan sendiri?) anak2 ditegur orang tuanya karena maenan laptop bapaknya, atau barang2 orang tuanya yang lain, dan alasannya selalu 'itu barang mahal nak...'. Padahal si anak cuma ingin tau apa sih itu? Kalau rusak kan bisa beli lagi, lha kalau anaknya jadi penakut apa ngga lebih mahal lagi biayanya?
Kalau jaman dulu Siti Nurbaya dikawinkan dengan Datuk Maringgih. Alasan orang tuanya, 'kamu pasti bahagia nak, datuk itu punya segalanya..'. Jaman sekarang yang lebih canggih, hal ini tanpa kita sadari masih sering terjadi, dengan kemasan yang berbeda.
'Nak, kamu harus les menyanyi, biar jadi penyanyi terkenal kaya tasya itu lho. Pasti kamu bahagia'
Lha wong anaknya sukanya maen bola, ngga suka nyanyi, kok disuruh ikut les nyanyi.
Rayhan sih oke banget, bahagia dengan segala kondisi. Cuma untuk beberapa permainan dia ngga terlalu suka, bahkan terkesan boring. Seperti menyusuri caribean river, dia ngga suka banget. Apalagi di ombak buatan, ngga suka babar blas! Mungkin ini bukan dunia mereka. Tempat ini mungkin hanya orang dewasa saja yang suka.
Berbeda ukuran. Kadang-kadang kita anggap anak2 itu orang dewasa dengan ukuran yang lebih kecil. Apa yang menurut kita bagus, anak2 juga pasti suka. Belum tentu bukan? Karena anak2 punya cara berpikir sendiri.
Botol ukuran 300cc kalau diisi dengan air 500cc kan yang ditampung cuma 300cc, sementara yang 200cc pasti kebuang kan?
Nashwa juga malas tuh, maunya ditemenin ibu melulu. 'Lebih asyik berenang di kolam renang yang deket lapangan golf, yah', kata rayhan.

'Ray, gayanya begini lho, ntar difoto sama ayah'. Ternyata rayhan malah ngacir, 'ngga mau...'. Lho, jadinya ayah yang difoto.


Ya, gitu deh, ternyata acara hari ini ngga sehebat yang dibayangkan. Kalau gitu ntar berenangnya di kolam renang yang deket lapangan golf aja deh...
...lanjut......