'Eh, gwe naksir sama elo nih..' kata si Bondowoso.
'Ogah ah...' kata si ceweknya.
'Serius nih, asal jangan disuruh memetik bintang dan mengantongi rembulan, aku pasti mau lakukan apa saja asal bisa memiliki mu gadis ku...' (wah, rayuannya...)
'Emang kenapa, Bang?'
'Bintang kan ngga bisa dipetik, emangnya bunga? Trus kalau ngantongin rembulan, ngga muat kantong celanaku'
'Kalau gitu bikinin candi aja deh, seribu dalam satu malam' ('mampus lu, pasti ngga bisa' kata si ceweknya)
'wah, itu mah cemen....'
Begitulah cowok. Kalau sudah jatuh cinta, pasti mau ngelakuin apa aja. Termasuk hal-hal yang ngga masuk akal. Meski kata para pujangga cewek itu perhiasan laki-laki, atau wanita selalu dijajah pria sejak dulu. Atau kata lagunya dewa, mestinya kau jadi perhiasan sangkar maduku..
Kembali ke kisahnya si Bondowoso, meski sudah ngebut semalaman nglembur bikin candi, eh baru jadi 999 sudah dikerjain sama si Roro Jonggrang. Akhirnya ngga selesai. Tahu dikerjain, marahlah si Bondowoso ini. Si Roro Jonggrang akhirnya dikutuk jadi candi yang ke seribu. Wah, sadis banget sih bang... Cinta kan ngga harus memiliki, bang.
Ini Nashwa, bukan candi yang ke seribu, meski cantiknya ngga kalah sama Roro Jonggrang.
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.
Candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, merupakan bangunan utama. Didalam candi terdapat 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang.
Yang amat disayangkan adalah arca Angsa dan Garuda tidak ada. Katanya sih hilang.
Terus saya kepikiran, jangan2 candi Borobudur, Prambanan dan candi2 lain itu cuma replikanya. Aslinya sudah dijual. Wah...ngawur!
Ini Khansa lagi bergaya.
Diluar itu semua, asyik juga jalan2 ke Prambanan. Kita datang sore, jadi ngga terlalu panas dan suasananya pas enak. Halamannya luas. Anak2 seneng banget tuh maen2 di lapangannya. Dibelakang juga ada taman bermain.
Candi Hindu terbesar di Asia Tenggara ini terletak diperbatasan Yogya dan Klaten, atau 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung, setinggi 47 meter atau 5 meter lebih tinggi daripada Borobudur. Saat ini banyak bagian yang sedang direnovasi karena rusak terkena gempa di Yogya beberapa saat yang lalu.
Jadi masih ragu bahwa kita ini bangsa yang besar? Trus kenapa kita terpuruk begini? Apa karena kemiskinan telah membunuh bangsa ini, sehingga apa yang bisa dijual akan dijual demi urusan perut? Atau rasa nasionalisme kita sudah luntur? Lebih senang kalau melihat negara2 lain, terus sering ngomong 'kok ngga bisa seperti singapura. mbok seperti amerika dst..dst...'
Jayalah Indonesiaku...jangan percaya omongan politisi busuk!
1 komentar:
hihi... ceritanya lucu juga.. dari roro jongrang sampai politisi busuk....
Posting Komentar