Kamis, 16 Oktober 2008

Borobudur


Liburan lumayan panjang nih, mau ke mana ya? Setelah menimbang-nimbang akhirnya ketemu juga ide, ke Borobudur ah…. Siapa sih yang ngga tahu Borobudur? Waktu masih kecil dibuku2 pelajaran sekolah pasti ditulis salah satu tujuh keajaiban dunia adalah Borobudur. Tapi sekarang sudah tidak termasuk dalam tujuh keajaiban dunia, hanya masuk ke dalam ‘The Forgotten Wonders of the World’.


Tapi kan ngga penting, itu adalah peninggalan sejarah kita, kebanggaan kita sebagai warga negara Indonesia. Borobudur adalah bukti bahwa bangsa kita sejak zaman dulu adalah bangsa yang besar, dan bangsa yang agamis. Kalau masalah keajaiban dunia atau bukan, tergantung orang mana yang melihat. Orang Italia akan bilang menara Pisa itu keajaiban dunia, orang China akan bilang tembok besarnya itulah keajaiban dunia, atau orang India bilang Taj Mahal dong…

Karena libur yang cukup panjang, dan secara bersamaan, objek wisata hampir semua dipenuhin wisatawan. Termasuk Borobudur, wuih…penuh banget, udah gitu jalanan macet…Fiuh…


Tapi karena sudah terlanjur niat, macet dan penuh sesak kita abaikan…

Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.

Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana.

Bisa dibayangkan berapa banyak batu dipahat untuk membuat relief-relief tersebut. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk memahatnya. Itulah mengapa kita dengan bangga akan mengatakan 'Borobudur dong… '

---------
'Saya dong..Nashwa....'

'aku suka warna pink lho..'

Tidak ada komentar: