Minggu, 28 Juni 2009

Pelabuhan Ratu - Bayah

Lama banget ngga nulis di blog. Lama juga ngga riding, bareng teman2 ataupun sendiri, meskipun sebenarnya lebih sering jalan sendiri. Setelah ngobrol2, akhirnya ada juga yang mau ngiring jalan, Arief Suntoso + Boncenger Mei (pake FJR1300), Bro Kris Sucipto (Roadking). Saya sendiri menggunakan Honda GL 1500.  Jadi deh berempat (tiga motor) jalan.  Kali ini riding ke arah Banten Selatan, ke Pelabuhan Ratu diteruskan ke Bayah-Malingping. Konon daerah Banten Selatan mempunyai pemandangan yang dahsyat, tetapi sayang seribu sayang, belum dieksplorasi dengan maksimal. 

Pagi-pagi Hari Sabtu 4 April 2009, ngumpul di SPBU BSD, jam 4.45. Ternyata bro Kris HP nya ketinggalan, akhirnya kita tunggu dulu sampai HP nya nyampe, sambil ambil gambar. Jam 5.15 akhirnya semua sudah siap untuk melakukan perjalan.


Rute diambil dari BSD ke arah Bogor  ke Pelabuhan Ratu lewat Cikidang. Perjalanan arah Bogor lancar, karena hari masih pagi dan jalanan masih sepi. Tetapi dari Bogor  ke Cikidang banyak melewati daerah2 macet,  baik akibat adanya  pasar, angkot ngetem, ataupun  anak-anak sekolah yang baru berangkat.

Kira-2 jam delapan nyampe di pertigaan Cibadak. Dari Cibadak ambil arah ke Pelabuhan Ratu lewat Cikidang. Disini jalanan lumayan sepi. Meski sempit  dan berkelok-kelok, tapi cukup memuaskan dahaga riding. Apalagi ditambah pemandangan perkebunan kelapa sawit dikiri-kanan jalan dan udara yang sangat segar. Sangat mempesona.

Sesaat setalah melewati Cikidang dan sebelum sampai di kota Pelabuhan Ratu, kita sempatkan ambil gambar disebuah jembatan  tua. Jam menunjukkan pukul 9 (kira-2, sudah lupa tepatnya).

Dibawah ada aktivitas untuk rafting.Sebelum jalan ada briefing dulu sebentar. Akhirnya diputuskan untuk sarapan di Pelabuhan Ratu (sarapan yang kesiangan- atau makan siang yang kepagian, terserah deh..).

Setelah puas ambil gambar dan selesai briefing singkat, perjalanan dilanjutkan ke arah Pelabuhan Ratu.  Sampai di Pelabuhan Ratu jam 9.30.

Disini bisa istirahat, nyelonjor, maen-maen ke pantai juga bisa. Udara pagi yang segar. Pesan makan buat makan siang sekalian. 

Lumayan lama juga kita istirahat, karena ternyata rumah makannya baru saja buka. Jadi agak lama mempersiapkan pesanan.

Setelah selesai makan, kira2 jam 10.30 kita melanjutkan perjalanan. Jalanan menyisir pantai selatan Banten. Ternyata memang infrastruktur didaerah sini kurang tersedia. Sepanjang jalan yang kita lewati jalanan relatif sempit dan tidak terlalu ramai jika dibandingkan kawasan pantai Anyer.

Dikiri dan kanan jalan kita melewati perkampungan penduduk dan kadang-kadang perkebunan karet. Kadang-kadang diselingi pemandangan pantai yang lumayan aduhai.

Disebuah tempat kita sempatkan ambil gambar karena ada objek pemandangan yang fantastis. Dikejauhan bisa terlihat pantai yang mempesona. Dan sepanjang perjalanan tak henti-henti disuguhi pemandangan pantai yang menawan.

Sebenarnya daerah pesisir Banten Selatan kalau dikembangkan sebagai objek wisata tidak kalah dengan wilayah objek wisata yang lain. Tetapi akses ke daerah tersebut tidak sebagus wilayah yang lain, sebut saja pantai Anyer yang merupakan satu propinsi. Atau kalau mau membandingkan lebih jauh dengan kawasan Gunung Kidul di Propinsi DIY. Disana meskipun jauh dan bisa dibilang terpencil- karena keadaan penduduk yang sering kekurangan air bersih disaat musim kemarau, tetapi jalan ke objek wisata pantai Baron cukup bagus. Karena akses yang mudah tersebut menjadikan kawasan tersebut menjadi ramai.

Kembali ke cerita perjalanan. Setelah beberapa kali melihat dari spion Mei- yang dibonceng Arief- berdiri untuk menyaksikan keindahan pantai dikejauhan, kita istirahat didesa Bayah. Sambil istirahat kita diskusi dengan penduduk setempat. Diceritakan jalan yang melalui Malingping rusak parah, sebaiknya dihindari. Akhirnya diputuskan untuk melewati Binuangen dan seterusnya ke Pandeglang.

Sambil istirahat dilihat kondisi motor Arief ban belakang sepertinya mengkhawatirkan. Tapi ngga pa pa kata Arief. Lanjutt...

Sampai dipertigaan Cibaliung kita sempat kesasar +/-20 km arah Sumur yang ternyata mengarah ke Ujung Kulon. Dengan kondisi hujan lebat, kita balik arah, tapi ternyata benar, motor Arief ngga bisa dipertahankan. Terpaksa dengan amat sangat motor mesti dibonceng ke pick up. Setelah tawar menawar, akhirnya naek juga FJR 1300 ke pick up. Jam menunjukkan pukul 15.00.

"Kapan lagi liat motornya Arief naek pick up" kata Pak Kris.

Perjalanan dilanjut ber dua dengan Pak Kris. Dari Pelabuhan Ratu tadi pagi kita cuma melewati 1 (baca : satu!) pom bensin. Itulah mengapa daerah Banten Selatan tidak semaju daerah lain. Karena pom bensin pun kita cuma melewati satu setelah menempuh perjalanan +/- 50 km. Terpaksa kita isi bensin eceran.  

Jalan dari Muarabinuangen ke Cibaliung lumayan jelek dengan aspal yang bolong-bolong dan beberapa kali melewati perbaikan jalan. Dari Cibaliung ke Panimbang jalan lebih parah. Dengan kondisi hujan lebat, jalan menjadi banjir. Jadilah kita melewati aliran air dan tidak kelihatan jalanan yang berlobang-lobang karena terendam air yang mengalir. Kondisi perjalanan yang sangat parah.

Akhirnya jam 4.30 sampai juga diPanimbang. Ada pombensin kita manfaatkan untuk istirahat sejenak dan mencampur bensin yang tadi kita beli eceran.

 Setelah mengisi bensin, kita lanjut  lagi ke arah Pandeglang. Jalanan sudah lumayan bagus. Pemandangan juga lumayan. Kita melewati pinggir pantai.


Perjalanan yang sungguh melelahkan. Perjalanan dari Serang ke Tangerang adalah kondisi yang sangat melelahkan. Dengan kondisi yang sudah mulai lelah, hari sudah gelap dan jalanan yang rusak parah ditambah lagi dengan kondisi jalan yang macet. Jalan lubang kita hajar terus. Sesampai ditangerang saya merasakan kendali motor tidak stabil. Baru setelah dirumah baru saya menyadari, pelk depan penyok!

...lanjut......

Senin, 15 Desember 2008

pesta eks kul

13 Desember 2008 ada pesta ekskul di sekolahnya anak-anak. Semua anak ikut tampil diacara tersebut, ada gerak dan lagu, lomba lukis, pertunjukkan drumband dan unjuk gigi kemampuan menyanyi anak-anak bina vokalia. Acara dimulai jam 08.30 WIB, cuma kadang aga maju si...., tapi pas acara ini kegiatan mulai tepat waktu, hampir aja kita telat datang. Ga lama kita datang, tim drumbandnya Rayhan dah berkumpul, untung Rayhannya jeli, dia langsung menghampiri timnya dan naik untuk tampil.


Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari ibu, yang biasanya diperingati dengan acara pembagian bunga di mall oleh anak2. Tahun ini oleh Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) Cikal Harapan hari ibu diperingati dengan acara yang berbeda, yaitu menampilkan kegiatan eks kul anak2 didepan orangtuanya sebagai persembahan untuk para ibu.


Acara dibuka dengan penampilan drumband TK B. Kali ini Rayhan memegang alat Bass Drum I. Wuih... keren.... disambung dengan gerak lagu anak2 Toddler.

Eh...Nashwa mau tampil malah nangis. Bingung karena banyak orang disekolah, disuruh manggung ngga mau, malah nangis. Meski dibujuk-bujuk sama ibu, dengan bantuan kakak Rayhan dan temannya Raihan Abiyyu, tetep ngga mau. Hu..hu....mau sama ibu....

Akhirnya mau juga Nashwa naik ke panggung, meski didampingi ibu. Tapi ngga mau joget...

Ayo..joget dong nak..kok malah bengong....

lucu deh lihat polahnya anak2 todler..ada yang nangis, ada yang joget2 sendiri, ada yang lari ke sana ke mari.Anak2 toddler sudah selesai manggung. Dilanjutkan dengan penampilan gerak dan lagu anak2 Kelompok Bermain. Khansa semangat banget, menari didepan.

'Ada thupu-thupu..terban peyan cekayi...' lagu favoritnya khansa.


Setelah selesai menari, anak2 kelompok bermain dikumpulkan dikelas untuk mengikuti lomba melukis dan mewarnai. Khansa dengan semangat mengikuti acara.

Setelah acara selesai diberikan hadiah bagi anak yang penampilannya paling oke. Semua dapat hadiah, termasuk Nashwa juga dapat. Horeee...

Acara ini dimeriahkan oleh penampilan penyanyi dari Purwacaraka Music School. Promosi sih...tapi cukup menambah kemeriahan acara.

Selain itu juga ada Bazaar yang menjual perlengkapan sekolah, mainan ataupun makanan. Ya, lumayanlah untuk menguras kantong orang tua...Rayhan dan Khansa merengek-rengek minta dibeliin es krim...Nashwa akhirnya ikutan juga deh....

Secara keseluruhan acara lumayan seru, apalagi bagi orang tua yang jarang ada dirumah dan ngga terlalu memantau kegiatan anaknya karena suibuk....

Jadi tahu, o...ternyata anak2 ku sudah bisa menari ...

diposting oleh Ibu


...lanjut......

Rabu, 03 Desember 2008

carita

Hari Sabtu, kebetulan ngga ada acara. Ngobrol sana-sini akhirnya pingin jalan, yang dekat aja. Nyari ide, ke mana ya? Ke Ragunan? Cuma liatin binatang2, kayaknya ngga seru deh, anak2 pasti ngga suka. Tiba-tiba...tuing....nyari duren ke Pandeglang aja yuk... trus bisa sekalian jalan ke pantai, Carita atau Anyer. Tapi akhirnya diputuskan dari Pandeglang terus ke Carita, biar sekali jalan.
Pernah baca dimana gitu, ada tempat makan duren yang terkenal di Pandeglang, Pak Haji Arief. Terkenal dengan nama Duren Jatuhan Haji Arief, disingkat DJHA. Konon di sini ada jaminan durennya pasti bagus, mau dimakan ditempat ataupun dibawa pulang, dijamin mantap.

Biasanya sih, kalau beli duren dibawa pulang pasti ngga puas, entah busuk, ataupun belum matang meskipun pas dicicipin rasanya pas. Nah, di DJHA dijamin durennya enak. Meskipun harganya agak mahal. Dan memang lebih mahal. Dipinggir jalan ditawarkan dengan harga 20 ribu. Cuma rasanya emang kurang, jauh lebih enak durennya pak Haji Arief.
Lokasi di Jalan Raya Serang Pandeglang Km 14. Tempatnya enak, luas. Dan ternyata emang tempat ini sudah terkenal, bisa dilihat dari papan sponsor yang terpampang. Beberapa pegawai yang melayani juga menggunakan baju seragam, seperti di supermarket aja.
'Dijamin mas, ngga ada yang jelek. Yang kecil 40 ribu, yang sedeng 50 ribu yang gede 75 ribu, rasanya sama2 enak, cuma beda ukuran aja' kata yang jual.

Disepanjang jalan memang ada beberapa kios penjual duren, tapi ngga banyak, karena memang belum musimnya. Mungkin sebulan lagi bakalan rame duren.
Setelah puas makan duren, ngga berlama-lama, perjalanan dilanjutkan karena sudah jam 4, padahal masih ada rencana mau ke Carita. Perjalanan dilanjutkan lagi ke arah Pandeglang kota, terus ke arah labuan.

Setelah lewat kota Pandeglang ada pertigaan jalan alternatif ke Carita lewat Mandalawangi. Timbul ide untuk nyobain jalur alternatif. Jalannya kecil, cuma muat satu setengah mobil, jadi kalau berpapasan mesti ngalah turun ke bahu jalan yang belum diaspal. Tapi jalanan diaspal mulus.
Jalanan naik turun bukit dengan pemandangan alam Pedalaman Banten yang adem. Sawah dan perbukitan dikiri kanan sungguh indah. Sesekali melewati hutan. Saya membayangkan kalau lewat sini malam hari, hi...serem...
Dan tiba disuatu tempat dataran tinggi yang ternyata bisa melihat laut dikejauhan. Wuih, pemandangan yang sangat indah....

Satu jam perjalanan menembus pedalaman Banten, tiba juga dijalan besar. Pantai Carita telah menunggu. Karena ngga ada niat untuk menginap, nyari parkir disebelah hotel Lippo Carita. Dibelakang hotel ini pantainya bagus, pantai pasir. Sekedar informasi, di pantai Carita kalau mau menginap bisa di Hotel Lippo Carita, atau ada juga apartemen Lippo yang disewakan oleh pemiliknya. Sempat ditawarin menginap apartemen 3 kamar semalam 1,1 juta. Harga nego.


Rayhan langsung berlari ke pantai. Main air, seneng banget. Sementara Khansa ngga mau maen air, cuma maen pasir. Nashwa juga begitu. Seneng ngeliatin Rayhan maen air.

Khansa dengan gayanya yang khas....
Khansa dan Nashwa asyik maen pasir. Ibu tertarik beli otak-otak. 'Murah, cuma seribuan' kata ibu. Bungkusnya sih gede, jadi murah nih...tapi pas dibuka bungkusnya..yah...isinya cuma 'sak jenthik'. He..he...lha wong seribu kok mau dapat otak2 gede.
Disini banyak permainan pantai, seperti jetski, naik kapal ke laut, atau banana boat juga ada. Jadi kalau mau main ke pantai bisa jadi alternatif yang relatif lebih murah dan meriah, daripada jauh-jauh ke Bali, tentu biaya yang dikeluarkan juga akan lebih banyak.
...lanjut......

Senin, 17 November 2008

Ciwidey

Hari minggu kemaren tujuh bulanan dirumah nenek diCililin (mau nambah lagi nih, anggota the Prasetyos). Khansa nagih lagi metik strawberry. Wah, jadi kebiasaan nih, tiap kali ke rumah nenek minta ke kebun strawberry. Oke deh, kali ini maen aja ke Ciwidey. Disana strawberry nya bagus2 dan rasanya manis.
Saya baru tahu daerah Ciwidey saat tinggal diBandung setelah tinggal diBandung kira2 7bulan. Ngga tahu kalau ada juga lokasi yang bagus disana, karena jalan ke arah sana dari Bandung mesti lewat daerah Kopo, yang bagi saya begitu ruwet dan bukan daerah yang menarik. Ternyata ada juga tempat yang bagus. Kalau dari Bandung, arahnya lewat Kopo Sayati, ke arah Soreang. Atau dari Cimahi ada juga jalan lain ke arah Soreang. Nah Ciwidey itu dari Soreang naik lagi ke arah gunung patuha.
Jalan ke arah Ciwidey sendiri setelah lewat kecamatan Soreang lumayan mulus dan ngga terlalu ramai, meski jalannya sempit. Wah, kalau riding ke arah sini asyik banget lho.

Selain kebun strawberry, di Ciwidey banyak lokasi wisata yang lumayan menarik. Kawah putih, Air panas Cimanggu, tempat camping juga ada, dan setelah melewati perkebunan teh dilokasi paling ujung terdapat danau situ patenggang.
Sebelum ke kebun strawberry kita jalan naik dulu, sambil nunggu anak2 bangun. Diputuskan untuk mampir dulu ke kawah putih. Dari jalan besar kita masuk sejauh 5 km dengan jalan aspal yang sempit, hanya cukup untuk satu mobil. Kalau berpapasan mesti ngalah salah satu. Bagi yang naek angkutan umum, disediakan juga angkutan masal dari loket masuk sampai lokasi kawah putih.

Kawah putih ditemukan oleh Dr. Franz Wihelm Junghuhn. Ingat nama ini? Tepat sekali, yang nemuin kina. Pantesan kena malaria, maennya ke tempat2 terpencil. Penduduk sekitar menyebut tempat ini 'tempat dimana arwah para leluhur bersemayam, yg tidak seorangpun berada disana tanpa meregang nyawa, yang burung pun enggan terbang diatasnya'. Lha, orang ini malah ke sini. Kebayang kan, jaman Belanda dulu jalan ke sini seperti apa?

Dikawah putih sendiri jaman Belanda dulu dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining Kawah Putih. Mungkin artinya kira2 Pabrik Belerang Kawah Putih. Pada saat pendudukan saudara tua, pabrik ini dilanjutkan lagi dengan nama Kawah Putih Kenzanka Yokoya Ciwidey. Saat ini masih tersisa gua yang dipergunakan untuk membawa belerang ke arah Bandung, tapi sudah ditutup demi keselamatan.



Anak2 sih seneng banget, bisa maen lempar2an batu ke air kawah. Setelah bosen lempar2an batu ke air, Khansa masih ingat aja, 'Yah, metik strawberry nya dimana?'
oke deh,jalan lagi yuk...lagian disini sudah kedinginan nih..bbrrr...

Kalau mau metik strawberry, dari kawah putih turun aja kearah pulang. Disepanjang jalan banyak perkebunan strawberry yang bisa kita petik sendiri. Sambil metik, bisa nyicipin strwaberry, hmm..enak....

Disini strawberry nya bagus2. Besar2 dan rasanya manis. Hitungannya per kilo. Saat masuk kebun kita dibekali keranjang kecil. Setelah selesai baru ditimbang dan dihitung dengan harga 30.000 ribu per kilo. Sambil metik bisa juga sambil ngicipin. Jadi yang ditimbang 1 kilo, yang dicicipin 2 kilo. Hi..hi..curang...

Sebelum ke Ciwidey, hari Sabtunya sempat jalan ke Gunung Halu (daerah mana lagi nih?). Disana juga ada Pabrik Teh peninggalan Belanda. Saya jadi mikir, Belanda dulu ke sini benar2 memanfaatkan kekayaan alam kita secara maksimal, untuk mbangun negaranya di Eropa sana. Coba perhatikan deh, sebagian besar perkebunan di Indonesia, bahkan didaerah terpencil sekalipun, siapa yang pertama kali mbangun. Pasti peninggalan Belanda.
Sementara kita setelah merdeka malah terbawa arus industrialisasi, sampai sekarang, yang ngga jelas sebenarnya mau ke mana arahnya. Didesa saya, sawah2 sudah mulai dikonversi menjadi pabrik. Katanya mau swasembada beras, lha kok sawahnya dikonversi menjadi pabrik. Segera hentikan konversi lahan pertanian.
...lanjut......

Rabu, 12 November 2008

Nashwa sudah 2 tahun


Nashwa sudah dua tahun. Ngga terasa begitu cepat waktu berlalu. Dan sebentar lagi pun Nashwa sudah mesti siap2 masuk sekolah. (Ayo..siap-siap buat bayar sekolah!)
Dengan bertambahnya umur, tambah lucu pula kelakuannya. Ikut2an kakak2nya, kalau semua pergi ngga mau ditinggal. Yang ngga berubah, masih ngempeng.

Karena satu dan lain hal, ultah kali ini ngga dirayain dirumah. Tempat yang kita pilih di Pondok Kemangi. Tempatnya lumayan, bisa lesehan. Masakannya juga enak. Untung masih dapat tempat, secara kita ngga pesen tempat dulu.
Gambar peserta yang ikutan kemaren. Ngga ada balon, ngga ada insiden balon meletus.



Siap-siap....tiup lilinnya...
tiup lilinnya..tiup lilinnya..tiup lilinnya sekarang juga..sekarang ..juga..
Yeah...coklatnya enak banget....
Rayhan mengambil kesempatan, mumpung diijinin makan coklat...

tante any sama budhe endang ngegosip sendiri.
'Kue tartnya kayaknya enak banget ya, kapan dibaginya ya...sudah hampir ngeces nih..' kata budhe endang.
'iya, ikan bakarnya juga enak lho, budhe.. Ntar kapan-kapan makan disini lagi ah' kata tante any.

'Nashwa, kalau sudah gede nanti mau jadi apa?' tanya budhe endang.
'taaa..uuu..'kata nashwa.
Semoga jadi anak salehah ya, nak. Panjang umur, sehat selalu, jadi anak pintar, berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

'tante any suka minum es ya. nanti batuk lho' kata khansa.
'cuma sedikit kok. tante haus nih' kata tante any
'hhmmm....' kata khansa, sambil ngelirik ke ayah-ibu.

'ibu bantuin potong kuenya ya, nak' kata ibu.

Selamat ulang tahun dede Nashwa. Raihlah cita-cita setinggi langit. Ayah dan ibu akan selalu mendukungmu.
Jadilah anak yang selalu berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Jangan pernah cengeng menghadapi tantangan hidup.


...lanjut......